Kerugian yang diderita oleh para petani akibat gagal panen, bukan hanya disebabkan oleh adanya hama yang menyerang areal pertanian. Penyakit pada tanaman juga menjadi salah satu penyebabnya. Mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit dapat berupa virus, jamur, protozoa, bakteri dan lain-lain. Jenis penyakit pada tanaman, antara lain:
1. Tumbuhan Kecambah
Pengertian Kecambah adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja berkembang dari tahap embrionik di dalam biji.
Tahap perkembangannya disebut perkecambahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan tumbuhan.[1]
Kecambah biasanya dibagi menjadi tiga bagian utama: radikula (akar embrio), hipokotil, dan kotiledon (daun lembaga).[2] Dua kelas dari tumbuhan berbunga dibedakan dari cacah daun lembaganya: monokotil dan dikotil[3]. Tumbuhan berbiji terbuka lebih bervariasi dalam cacah lembaganya.[rujukan?] Kecambah pinus misalnya dapat memiliki hingga delapan daun lembaga.[rujukan?] Beberapa jenis tumbuhan berbunga tidak memiliki kotiledon, dan disebut akotiledon[3]
Sumber:
http://deptan.go.id/
Penyakit pada Tumbuhan Kecambah Pembusukan pada leher akar tanaman yang baru tumbuh (sedang berkecambah). Disebabkan oleh serangan jamur Phytium sp. dan Rhizoctonia solani. Akibatnya leher akar mengecil sehingga tak mampu lagi menopang batang tanaman. Batang menjadi busuk dan kering sehingga keadaan tanaman akan rebah.
2. Tanaman Kentang
Pengertian Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan.
Penjelajah Spanyol dan Portugis pertama kali membawa ke Eropa dan mengembangbiakkan tanaman ini pada abad XVI. Dengan cepat menu baru ini tersebar di seluruh bagian Eropa. Dalam sejarah migrasi orang Eropa ke Amerika, tanaman ini pernah menjadi pemicu utama perpindahan bangsa Irlandia ke Amerika pada abad ke-19, di kala terjadi wabah penyakit umbi di daratan Irlandia yang diakibatkan oleh jenis jamur yang disebut ergot.
Sumber:
http://deptanumber:
http.go.id/
Penyakit Disebabkan oleh jamur, yaitu Phytophtora infestan.
3. Tanaman Padi
Pengertian Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM
Sumber:
http://deptan.go.id/
Penyakit disebabkan oleh sejenis jamur, yaitu Pyricularia oryzae. Janur ini menyerang ruas-ruas batang dan butir padi. Akibatnya, ruas-ruas batang menjadi mudah patah dan akhirnya tanaman padi mati.
4. Tanaman Jeruk
Pengertian Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Sumber:
http://deptan.go.id/
Penyakit disebabkan oleh bakteri, yaitu Bactery Like Organism yang menyerang pembuluh tapis (floem) pada batang jeruk. Gejalanya berupa kuncup-kuncup daun yang menjadi kecil lalu akhirnya berwarna kuning dan diikuti dengan buah yang juga menjadi berwarna kuning.
6. Tembakau
Pengertian Tembakau adalah produk pertanian yang diproses dari daun tanaman dari genus Nicotiana. Tembakau dapat dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida, dan dalam bentuk nikotin tartrat dapat digunakan sebagai obat.[1] Jika dikonsumsi, pada umumnya tembakau dibuat menjadi rokok, tembakau kunyah, dan sebagainya. Tembakau telah lama digunakan sebagai entheogen di Amerika. Kedatangan bangsa Eropa ke Amerika Utara memopulerkan perdagangan tembakau terutama sebagai obat penenang. Kepopuleran ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat bagian selatan. Setelah Perang Saudara Amerika Serikat, perubahan dalam permintaan dan tenaga kerja menyebabkan perkembangan industri rokok. Produk baru ini dengan cepat berkembang menjadi perusahaan-perusahaan tembakau hingga terjadi kontroversi ilmiah pada pertengahan abad ke-20.
Sumber:
http://deptan.go.id/
Penyakit disebabkan oleh virus TMV (Tobacco Mosaic Virus). Menyerang permukaan bagian atas dari daun tembakau. Daun tanaman tembakau menjadi berkerut dan memiliki bercak-bercak kuning. Akibatnya, daun menjadi tidak bermutu, tidak laku dijual dan petani mengalami kerugian
7. Tanaman Anggrek
Pengertian Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembab.
Sumber:
http://deptan.go.id/
Penyakit Disebabkan oleh Pseudomonas cattleyas, yaitu sejenis bakteri yang menyebabkan penyakit pada tanaman anggrek.
8. Jagung
Pengertian Jagung adalah buah yang berbiji dengan berkembang biak melalui biji atau disebut dengan akar tunggal atau serabut, di Indonesia jagung banyak ditanam oleh petani menurut para ahli jagung merupakan tanaman masa depan. oh yah...
Sumber:
http://iptek.net.id/
Penyakit disebabkan oleh sejenis jamur, yaitu Ustilago maydis.
Jika pada tanaman gandum, disebabkan oleh Ustilago avenae.
Jika pada tanaman tebu, disebabkan oleh Ustilago scitaminea.
Penyakit pada tumbuhan
May 22, 2010 | In: ilmu
Penyakit pada tumbuhan – Salah satu faktor pembatas dalam usaha menaikkan produksi tanaman adalah adanya serangan hama. Kerugian yang disebabkan oleh serangan hama di dunia diperkirakan 13% dan produksi total. Di Amerika Serikat diperkirakan lebih dari 10 ribu juta dolar digunakan untuk mengatasi persoalan hama (Gatehouse et a/., 1994). Di Indonesia, pada tahun 1976-1977 lebih dari 450.000 ha sawah yang ditanami padi diserang oleh hama wereng coklat dan kerugian yang disebabkan oleh hama tersebut mencapai 100 juta dolar (Oka dan Bahagiawati, 1982). Hama yang menyerang suatu jenis tanaman adalah suatu kompleks hama. Misalnya tanaman padi sering didatangi oleh hama, tidak hanya wereng coklat tetapi hama Iain seperti penggerek batang, ulat pemakan daun, wereng punggung putih dan hijau, aphid, dan lain sebagainya. Tanaman kapas juga mempunyai kompleks hama yang berbeda dengan tanaman padi. Hama-hama kapas adalah penggerek daun, penggerek batang, penggerek buah, dan Iain sebagainya. Demikian pula dengan jagung, kedelai, dan tanaman lain yang juga mempunyai beberapa hama utama dan hama minornya.
Teknologi yang sampai saat ini sering dipakai untuk pengendalian hama adalah pemakaian insektisida. Teknologi ini merupakan teknologi yang populer karena efeknya dapat dilihat dalam waktu tidak lama setelah aplikasi dan mudah diperoleh bila diperlukan. Namun teknologi ini relatif mahal terutama bagi petani di negara yang sedang berkembang. Di samping itu, teknologi insektisida berbahaya bagi manusia, hewan, dan spesies bukan sasaran serta lingkungan jika dilakukan tidak sesuai dengan prosedur. Penggunaan pestisida secara tidak bijaksana dapat menimbulkan persoalan (1) hama resisten, (2) petani keracunan pestisida, (3) residu pestisida pada hasil pertanian, (4) pengrusakan pada agen pengendali hayati dan serangga polinator, (5) polusi pada air tanah, dan (6) menurunkan biodiversitas serta mempunyai pengaruh negatif pada hewan bukan target termasuk mamalia, burung, dan ikan (Agne et a/., 1995).
Teknologi lain yang dapat dipakai untuk pengendalian hama adalah pemakaian varietas tahan. Di Indonesia, varietas tahan yang telah digunakan untuk pengendalian hama wereng coklat adalah varietas unggul tahan wereng (VUTW). Namun demikian, tidak semua hama mempunyai varietas tahan dan jika ada sumber plasma nutfah yang mengandung gen tahan terhadap hama tertentu jumlahnya sangat terbatas. Misalnya pada tanaman padi, hanya gen tahan wereng coklat dan wereng hijau yang telah diidentifikasi dan dapat digunakan dalam proses perbaikan tanaman untuk tahan hama, sedangkan hama lainnya seperti penggerek batang dan hama pemakan daun, sampai saat ini belum ditemukan gen tahan yang dapat dipakai dalam proses pemuliaan. Demikian juga dengan tanaman lain seperti jagung, kapas, dan kedelai.
Dengan berkembangnya teknologi rekombinan DNA telah membuka pintu untuk merakit tanaman tahan hama dengan rekayasa genetika. Teknologi ini mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan teknologi konvensional, yaitu
(1) memperluas pengadaan sumber gen resistensi karena dengan teknologi ini kita dapat menggunakan gen resisten dari berbagai sumber, tidak hanya dari tanaman dalam satu spesies tetapi juga dari tanaman yang berbeda spesies, genus atau famili, dari bakteri, fungi, dan mikroorganisme lain,
2) dapat memindahkan gen spesifik ke lokasi yang spesifik pula di tanaman,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar