Sabtu, 19 Juni 2010

Peribahasa ( A sampai Z)

A
Abai
1. Ombak kecil jangan diabaikan.
 Persoalan atau masalah kecil jangan dianggap enteng.
Abang
2. Ada uang abang sayang, tak ada uang abang ditendang.
a. Hanya mau enak dan senangnya saja.
Bang
3. Bagai abu di atas tunggul
 Jadi lupa atau terabaikan yang pokok oleh karena berbuat berlebihan pada hal-hal yang tidak urgen.
Abu
4. Bagai abu di atas tunggul
 kedudukan yang tidak kuat.
Abun
5. Gila di abun-abun.
 Mengkhayal sesuatu yang mustahil didapat.
Acap
6. Acap berulang, yang jauh jadi dekat.
 Karena sering dikunjungi yang jauh, lama kelamaan jadi rasa rasa dekat.
Ada
7. Asal ada kecil pun pada.
 Bila tak ada banyak, sedikitpun cukup.
Adat
8. Adat berinduk ke kitabullah.
 Adat berpedoman atau sesuai dengan Qur’an.
Adil
9. Membagi sama adil, memotong sama panjang.
 Dalam mengadili atau memutuskan suatu perkara hendaklah adil, tidak boleh berat sebelah. Begitu juga jadi pemimpin jadilah pemimpin yang adil.
Adu
10. Mengadu patah lidah.
 Mengadu kepandaian berkata-kata.
Agak
11. Lain di agak lain kena.
 yang dimaksud lain dengan yang didapat.
Agam
12. Berkepanjangan bagai agam.
 Tak henti-hentinya.
Aib
13. Aib ditebus dengan aib.
 Bila kita dipermalukan orang, dibalas dengan hal yang sama atau seimbang.
Air
14. Air besar batu bersibak.
 Bila ada bahaya, orang akan mencari dan bersatu dengan kaumnya, bangsanya, golongannya ataupun kelompoknya.

B

Babi
1. Bagai babi merasa gulai.
 Orang yang hina bangsa hendak setara atau berjodoh dengan orang terhormat atau bangsawan.
Badai
2. Membadai burung atas langit, ditangkap diharap jangan.
 Bagaimana pun juga tak’kan dapat.
Badak
3. Sayang anak badak lampong, cucu konon badak raja.
 Perihal seseorang yang bukan berasal ningrat atau mulia, tetapi ia mengaku kerabat raja.
Badan
4. Hancur badan di kandung tanah, budi baik terkenang jua.
 Budi yang baik selalu diingat dan takkan dilupakan orang meskipun orang yang berbudi itu sudah meninggal.
Badar
5. Beroleh badar tertimba.
 Mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka.
Bagi
6. Membagi sama adil mengerat sama panjang.
 Bertindak atau pun memutuskan sesuatau perkara dengan adil.
Bah
7. Sedangkan bah, kapar tak hanyut, ini pula kemarau panjang.
 Sedangkan waktu ada pencaharian atau penghasilan tiada sampai jua suatu maksud, apalagi waktu tiada.
Bahan
8. Besar kayu besar bahannya, kecil kayu kecil bahannya.
 Besar penghasilan, besar pula pengeluarannya.
Bahasa
9. Bahasa menunjukan bangsa.
 Ketinggian bahasa, tutur kata yang baik, menunjukan si pemilik atau si pemakainya orang berbudi tinggi.
Bahu
10. Angkat bahu.
 Isyarat pernyataan tidak tahu.
Baik
11. Jikalau tidak dapat dibaiki, jangan dipecahkan.
 Jika tidak dapat menyelesaikan, jangan menambah ruwet.
Bajak
12. Bajak telah terdorong ke bencah.
 Perihal pekerjaan telah terlanjur dikerjakan, unutk mengurungkannya sudah tidak mungkin.
Baji
13. Bersua baji dengan matan.
 Bertemu juara dengan pendekar.
Baju
14. Baju satu kering di badan.
 Perihal keadaan yang sangat miskin.
Bakar
15. Di bakar tak berapi.
 Menaruh cinta tidak dengan sebenarnya.
Bala
16. Bala lalu dibawah singgah.
 Sengaja mencari kesusahan.
Balam
17. Angguk-angguk balam.
 Asal ya saja entah mengerti tidak
Balas
18. Adat dunia ganti berganti, adat hidup balas berbalas.
 Tak ada yang lalu senang dan bahagia diunia ini. Begitu juga sebaliknya, tidak ada yang selalu susah dan sengsara.
Balik
19. Tidak semudah membalik telapak tangan.
 Tidak mudah.
Baling
20. Baling hatinnya
 Ragu, sangsi
C
Cabai ( cabe )
1. Kecil-kecil cabe rawit
 Kecil tapi pemberani, cerdik dan membahayakan
Cabang
2. Bercabang bagai lidah ular
 Perihal perkataan yang tidak dapat di pegang atau tak dapat di percaya
Cabik
3. Karena Lenggang Cabik Baju
 karena keterlaluan hendak bergaya-gaya, jadi merusak dan merugi
Cabuk
4. Orang cabuk mengekor angin
 kiasan orang yang tak dapat berjalan atau tak layak berjalan lebih dulu atau di muka orang patut-patut
Cabut
5. Mencabut dari limbahan
 membela atau mengangkat atau nama baik kaum atau keluarga yang telah buruk
Cacak
6. Cacak bagai lembing tergadai
 tertegak kaku, terdiam heran
Cacing
7. cacing hendak menelan naga
 Orang lemah hendak mengalahkan orang kuat atau berkuasa
Cakak
8. Habis Cakak, silat teringat
 Perkara atau perselisihan yang sudah selesai, baru teringat alat untuk memenangkannya.
Cakap
9. Silap Cakap kena radak, hilang jiwa percuma saja.
 perkataan rahasia haruslah di tuturkan kepada orang yang sudah di pilih saja, karena jika di ketahui oleh orang lain yang tidak harus mengetahuinya bias buruk akibatnya
Calak
10. Calak-calak ganti asah. ( celak ganti asah, sambil menunggu tukang tiba)
 Sementara belum dapat yang baik, apa adanya bolehlah dulu.
Campak
11. Seperti anak tercampak
 Bagai orang terbuang, tidak punya sanak saudara yang mengurus
Campur
12. Minyak dan air tidak mungkin bercampur
dua hal, atau dua orang yang berbeda sifatnya, yang tak mungkin rukun atau bersatu.
Candu
13. Seperti harga Candu
 Kiasan untuk suatu harga yang sangat mahal.
Capung
14. Bagai Capung menjilat air
 Tergesa-gesa
Cari
15. Enau mencari sigai.
 Perihal yang terbalik, di ibaratkan kepada perempuan yang mengejar-ngejar atau mencari-cari lelaki
Catuk (Bacok)
16. Bagai di catuk dengan punggung lading (golok)
 dikata-katai dengan sindiran yang tajam dan menusuk perasaan

D
Dada
1. Lapang Dada
 Sabar
Dagang
2. Dagangan bersambut yang di jual
 Cerita orang lain yang di ceritakan, bukan penglihatan atau endapat sendiri
Daging
3. Tidak berdaging lagi
 Sudah kurus
Dagu
4. Bagai jenggot pulang ke dagu
 Sesuai atau cocok
Dahan
5. Dahan pembelah batang
 Orang kepercayaan atau orang kesayangan kita juga yang kerap kali merugikan atau mencelakakan kita
Dahi
6. Dahi bagai kiliran taji
 dahi yang licin dan mulus
Dahulu
7. Dahulu bajak dari pada jawi
 Kiasan pada perempuan yang hamil duluan, baru menikah
Daki
8. Bukit sama di daki, lurah sama di turuni
 sesusah sesenang (baik buruk, susah senag sama-sama)
Dalam
9. Deras datang, dalam kena
 bila kita terlalu menampakan rasa ingin sesuatu, maka si pemilik akan memperberat persyaratan

E
Eban
1. Pergi empap, pulang eban
 Ibarat orang berniaga, tidak untung dan tidak rugi, pulang modal saja
Edan
2. Edan-edanan
 Gila-gilaan, ugal-ugalan
Ejan
3. Mengejan tuah
 Memaksakan diri
Ekor
4. Bagai anjing menyalak di ekor gajah
 hal perkataan orang kecil/hina itu bagaimana pun jua tidak berpengaruh apa-apa terhadap orang mulia, berkuasa atau orang berpangkat
Elang
5. Bagai elang turun menyambar
 kiasan untuk sesuatu yang cepet pergi atau larinya
Elok
6. Elok-elok di negeri orang jangan sampai berbuat salah
 di rantau atau di negeri orang pandai-pandai membawakan diri, jangan sampai berbuat kesalahan yang data mencelakakan diri
Emak
7. Bagai emak mandul baharu beranak
 kegirangan yang amat sangat, karena cita-cita berkenan. – hal kegirangan perempuan yang terlalu mengasihi seorang anak. (mandul=tidak dapat beranak )
Emas
8. Seperti emas yang sudah tersepuh
 Biasa jua : seperti emas baru disepuh. Paras yang elok, putih kuning. Perihal keelokan seorang perempuan
G
Gabak
1. Gabak tanda’kan hujan
 kejadian yang sudah di duga sebelumnya
Gadai
2. Gadai terdorong kepada cina
 (min) pekerjaan yang telah terlanjur, tidak dapat di tarik kembali. Keuntungn yang telah jatuh ke tangan orang lain, tidak dapat di rebut kembali.
Gading
3. Gajah terdorong oleh gadingnya
 orang-orang besar atau mulia itu sering mendapat celaka oleh karena kebanggaan kebesaran dan kemuliaannya itu.
Gadis
4. Bentuk gadis jolong menumbuk
 orang yang rajin dan sungguh melakukan pekerjaan yan baru di yakininya.
Gaduk
5. Bergaduk diri, saku-saku di terbangkan angin
 Cakap sombong, suka membual, tapi saku tak berisi
Gadung
6. Rasa ubi gadung
 Bagai seolah-olah benar-benar sudah terjadi, padahal belum atau hanya khayalan
Gagak
7. Gelimang gagak
 Pekerjaan yang tidak membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian, karena meskipun terjadi kesalahan dalam mengerjakanya, tidak akan rusak hasilnya
Gaharu
8. Sudah gaharu cendana juga
 sudah tahu/mengerti ura-pura beertanya
Gajah
9. Gajah seekor, gembala dua
 Kiasan untuk perempuan yang menduakan suaminya, berhubungan gelap atau tidak sah dengan laki-laki lain.
Galah
10. Bagai galah di tengah arus
 sebagai bamboo yang di pancangkan di tengah-tengah air deras, ujungnya gemetar. (Kkb) sesuatu yang tidak tetap atau keluh kesah hati seseorang yang di dalam kesusahan
Galang
11. Menggalang batang leher
 menyediakan diri untuk berkorban
Galas
12. Kurang beban batu di galas
 Kurang pekerjaan, mencari-cari kerja ahirnya susah sendiri
Gali
13. Menggali kubur sendiri
 Berbuat yang merusak atau mencelakakan dirinya sendiri
Gamak-gamak
14. Gamak-gamak seperti orang menyambal
 diagak-agak saja; dikira-kira, berapa yang cukup. Hal mengerjakan suatu perbuatan dengan tiada perhitungan yang pasti
Gamang
15. Orang penggamang mati jatuh, orang pendinggin mati hanyut
 Dalam mengerjakan sesuatu ataupun dalam menghadapi sesuatu tidak boleh di takut-takuti
Gambar
16. Bagai di gambar oleh malaikat
 Pernyataan untuk sesuatu atau seseorang yang cantik sekali.
Gampang
17. Anak gampang
 Anak haram (anak diluar nikah)
Gaduh
18. Tidak lalu gaduhnya
 tidak terlalu terlaksana maksud atau tipunya
Gantang
19. Bergantang penuh ke bawah
 perihal mengisi kewajiban atau membayar utang, agar di beri keringanan

H
Habis
1. habis bulan berbilang hari
 berhari-hari (lama)
Hak
2. kalau tiada hak sendiri, anak mata terdiri-diri
 kalau tidak punya uang, tiadalah dapat membeli keinginan, hanya melihat saja dengan harap
Hakekat
3. berkata berhakekat
 berbicara itu harus jelas tujuanya
Hakim
4. Berhakim kepada beruk
 Meminta pendapat atau keadilan kepada orang bodoh
Halal
5. tak tahu halal, haram
 tidak mengindahkan yang baik dan yang benar
Halau
6. Menghalau kambing ke air
 menyuruh orang mengerjakan pekerjaan yang sangat di benci, di takuti, atau yang tidak di senanginya
Hambat
7. Tidak di hambat akar di hambat dahan
 Dikatakan pada suatu pekerjaan yang tiada aral melintangnya. Misalnya, suatu perhelatan besar yang selamat sejak dari awal sampai ahirnya
Hampa
8. terbelit petai hampa
 Tertipu
Hangat
9. Hangat-hangat tahi ayam
 Kiasan pada orang yang kurang kuat kemaunya. Umpamanya, pada suatu pekerjaan mula-mula ia sangat rajin dan sungguh-sungguh bekerja, tetapi tak lama kemudian telah malas dan jemu
Hantu
10. Bagai orang di kejar hantu
 Sangat ketakutan
Hanyut
11. Malas berdayung hanyut serantau
 bila sama-sama malas dapat mencelakakan semua
Hapus
12. Hapus arang di muka orang
 menghapuskan, menghilangkan malu orang
Harap
13. Harap-harap cemas
 Was-was
Harga
14. Murah di harga, Mahal di timbangan
 Mudah berjanji, sulit di tepati
Hari
15. Ya sepanjang hari, janji sepanjang jalan
 Mudah mengatakn Ya dan mengucapkan janji, tetapi sukar menepatinya
Harimau
16. Takkan harimau makan anaknya
 Marah bapak kepada anaknya itu tiada sampai membunuhnya
Haruan
17. Bagai haruan dalam tuar
 perihal seseorang yang tidak tetap halnya, sebab dalam sakit dan kesusahan (Kkb).
( Haruan = sejenis ikan; tuar = lukah)
Harum
18. Harum menghilangkan bau
 Nama yang baik itu Menutup kejahatan
Harta
19. Harta pulang kepada tuan
 Sesuatu yang bersetuju dan layak bagi seseorang, bersamaan pangkat atau pakaian
Hasta
20. Beroleh sehasta hendak sedepa
 Laba-tamak
I
Iba
1. Beriba hati
 bersedih hati
Ibu
2. Ibu pertiwi
 Tanah Air
Idam
3. Bagai orang mengidam
 bertingkah laku seperti perempuan hamil muda (seperti perempuan mengidam)
Idas
4. Seidas bagai benang, sebentuk bagai Cincin
 perihal dua orang yang sejodoh benar
Ijuk
5. Atap ijuk berabung upih
 mencampur yang baik dengan yang kurang baik, jadi kurang harmonis di buatnya
J
Jadi
1. Jadi kaki tangan
 jadi oaring yang di percaya dan di andalkan
Jahat
2. Sejahat-jahat harimau tak akan memakan anaknya sendiri
 Semarah-marahnya orang tua, tidak ada yang hendak mencelakakan anaknya
Jaga
3. Yang tidur makanan yang jaga
 Yang lalai, makanan atau jadi korban yang awas
Jagung
4. Padi masak jagung mengupih
 beroleh keuntungan atau rejeki yang berlipat ganda
Jahit
5. Mengoyak mudah menjahit susah.
 Merusak mudah, tetapi membuat baik atau memperbaikanya kembali susah.
K
Kabal
1. Kuat kabal
 Predikat untuk orang yang gagah berani dan tak takut mati, karena dia kebal terhadap senjata.
Kabar
2. Kabar angin
 Kabar selentingan, kabar yang belum pasti kebenarannya
Kabut
3. Kalang kabut
 Kacau balau, berantakan
Kaca
4. Tidak memperkaca diri
 Tidak menyadari siapa diri, keadaan diri
Kacang
5. Kacang lupakan kulitnya
 Lupa akan asal
Kadang
6.Terlampau kadang mentah
 Terlampau hendak memperbagus, malah jai rusak
Kadok
7. Kadok kena baja
 Pengharapan yang tidak pada tempatnya
Kail
8. Bungkuk kail nak mendapat
 Suatu cara atau tipu muslihat untuk cari keuntungan bagai diri sendiri
Kais
9. Kurang mengais kurang makan
 Kurang rajin bekerja untuk mencari nafkah, akan kurang pula mendapat rezeki dan akan berakibat jelek terhadap diri
Kait
10. Jatuh tiada berkait
 Kiasanya, kehendak berlaku dengan tiada diminta
Kain
11. Kain basah kering dibadan
 Keadaan yang teramat miskin
Kaji
12. Kaji lama
 Pekera lama, sudah usang atau basi
Kaki
13. Terikat kaki tangan
 Tiada berdaya lagi, telah hilang kuasanya, oleh karena kekuasaan orang lain
Kalang
14. Tidur di perkalang, berjalan di pertongkat
 Perihal suatu ilmu yang senantiasa diamalkan, baik siang baik pun malam.
Kambing
15. Bagai kambing lepas ke parak
 Sesuka hati dapat memilih makanan, dalam kemewahan
Kampuh (selimut)
16. Ayam menang, kampuh tergadai
 Mendapat tetapi pengeluaran lebih besar sehingga merugi
Kancah
17. Seperti kancah ditawar.
 Orang yang diam saja dalam percakapan bersama, atau tiada menyahut waktu ditanyai.
Kandang
18. Memperlapang kandang musang, mempersempit kandang ayam.
 Memberi kesempatan kepada orang yang mendatangkan kejahatan.

L
Laba
1. Mengaut laba dengan siku.
 Dikiaskan kepada orang yang tamak,
Labah-labah
2. Akal labah-labah, di gua buruk suka merakut.
 Orang yang buruk perangai, suka mengecoh atau menipu orang dengan cara yang tidak diduga-duga orang.
Labu
3. Labu dikerobok tikus.
 Perihal anak dara yang sudah tidak perawan lagi.
Lada
4. Siapa makan lada, ialah berasa pedas.
 Siapa yang berbuat, dialah yang menerima akibatnya.
Ladang
5. Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.
 Tiap-tiap negeri berlainan aturan dan adatnya.
Lading
6. Lading tak tahu akan majalnya.
 Hal orang bodoh atau miskin yang tiada tahu atau tiada insaf akan kekurangan dirinya.
Lahat
7. Bak rasa di liang lahat.
 Perihal seseorang yang dalam kesusahan sangat.
Lahir
8. Yang lahir menunjukkan yang batin.
 Dari pada gerak gerik, korenah atau tingkah seseorang dapat diketahui apakah yang tersimpan di dalam hatinya.
Lain
9. Lain gatal lain digaruk.
 Lain sakit lain pula yang diobati.
Laki
10. Laki pulang kelaparan, dagang lalu ditanakkan.
 Lebih mendahulukan kepentingan orang lain daripada keluarga atau kaum sendiri.
Laku
11. Laku seperti goring pisang.
 Menyatakan betapa larisnya semacam barang jualan atau barang dagangan (seperti kacang goreng).
Lambung
12. Setinggi-tinggi batu melambung, surutnya ke tanah jua.
 Sejauh-jauh pergi merantau, baliknya ke negeri sendiri juga.
Lampu
13. Seperti lampu kekurangan minyak.
 Kehidupan seseorang yang amat melarat, makin lama makin susah.
Lancung
14. Sekali lancung ke ujian, seumur orang tak percaya.
 Sekali ketahuan piil (kelakuan) kita yang tiada baik, seumur hidup orang tidak percaya lagi kepada kita.
Landak
15. Menduri landak.
 Perumpamaan untuk menyatakan jari orang yang halus-halus.
Lalang
16. Lalang yang terbakar, secerek menumpang mati.
 Orang-orang besar yang bersengketa, rakyat kecil yang jadi korban.
Lalat
17. Seperti lalat mencahari puru.
 Terlalu rakus mengejar keuntungan, tidak menaruh malu sedikit jua pun.
Lambat
18. Lambat laga asalkan menang.
 Biar lambat mengerjakan barang sesuatu, asal maksud akan sampai.
Lang
19. Lang pungguk lang berikan, tidur siang berjaga malam.
 Kiasan tentang seseorang pencuri atau orang yang jahat budi pekertinya.
Langau
20. Bagai langau di ekor gajah.
 Selalu menurut kemauan orang besar atau orang yang pandai.
M
Mabuk
1. Dimabuk untung perasaian.
 Hanyut karena kesengsaraan.
Madu
2. Madu satu tong, jika rembes, rembesnya pun madu jua.
 Jika baik asalnya, turunannya pun baik jua.
Mahal
3. Murah di harga, mahal di timbangan.
 mudah berjanji, tetapi sukar menepati.
Main
4. Main ikan main badar.
 Perihal orang miskin atau hina meniru-niru perbuatan atau tingkah laku orang kaya atau mulia.
Makan
5. Makan hati berulam jantung.
 Bersusah hati oleh karena perbuatan salah seseorang yang karib.
N
Nadi
1. Tinggal nadi saja.
 Hanya tinggal denyut-denyut urat darah pada pergelangan tangan.
Nafsu
2. Nafsu kecil tenaga besar.
 Keinginan terlalu besar tidak sesuai dengan kemampuan.
Nafsi
3. Nafsi-nafsi.
 Masing-masing.
Naga
4. Naga ditelan ular lidi.
 Orang besar atau putri kawin dengan perempuan atau laki-laki yang biasa saja (pada perasaan orang sekarang hal itu lazim sudah).
Naik
5. Bertangga naik berjenjang turun.
 Sesuatu itu ada aturan dan peraturannya.
Najis
6. Membasuh najis dengan mala.
 Sesuatu kesalahan atau malu yang ditutup dengan jalan lebih menghinakan lagi.
Nakoda
7. Berlayar bernakoda, berjalan dengan yang tahu, berkata dengan yang pandai.
 Sebarang pekerjaan besar yang akan dilakukan hendaklah dikepalai oleh orang yang ahli, supaya selamat.
Nangka
8. Seorang makan nangka, semua kena getahnya.
 Satu orang yang bersalah, semua kena akibatnya(buruknya).
Nangui
9. Menggeriak bagai anak nangui.
 Seseorang yang malas beranak banyak, tetapi tidak berusaha mencari nafkahnya.
Nanti
10. Ternanti-nanti bagai berlakikan raja.
 Seseorang yang berhajat kepada orang yang tiada sangat berkehendak kepadanya, atau menantikan pertolongan orang yang banyak pekerjaannya.
Napas
11. Bernapas keluar badan.
 Percaya kepada orang lain, bukannya kepada buah pikiran atau pendapat sendiri.
Nasi
12. Buat nasi tambah.
 Sebagai pelengkap.
Nasib
13. Nasib sabut terapung, nasib batu terbenam.
 Terserah kepada nasib/takdir baik buruknya.
Negeri
14. Alpa negeri alah, sia-sia utang tumbuh.
 Jika alpa atau sia-sia, kerugian atau bencana akan menimpa.
O
Obat
1. Obat jauh penyakit hampir.
 Hal orang yang hidupnya di dalam susah, sedang harapannya yang akan dapat menolong dia jauh dari masanya atau jauh tempatnya.
Ombak
2. Ombak yang kecil jangan diabaikan.
 Ombak jangan ditidakkan. Perkara kecil yang boleh mendatangkan bahaya, jangan disia-siakan, karena boleh menjadi bahaya yang besar.
Omong
3. Lagak padang omong betawi
 Gaya seperti orang berada, tetapi sebenarnya dalam keadaan berkekurangan, cakap tinggi, tetapi tidak berisi.
Orang
4. Orang muda menanggung rindu, orang tua menanggung ragam.
 Biasa jua; Adat muda menanggung rindu, adat tua menanggung ragam.Dalam segala pekerjaan orang tua harus sabar, maka memaafkan perbuatan orang muda-muda, yang biasanya kurang sabar tabiatnya.
P
Pacat
1. Seperti pacat kenyang.
 Hal seorang yang habis makan di rumah orang, lalu pergi saja dengan tidak beristirahat sedikit jua pun.
Padam
2. Harap akan sinar bulan, pelita nyala dipadami.
 Mengharapkan sesuatu yang belum pasti, yang sudah ada dilepas atau disia-siakan.
Padang
3. Asing padang asing belalang, asing lubuk asing ikannya.
 Pepatah ini kerapkali dibalikkan orang memakainya, tetapi tiada berubah maksud dan kiasannya. Asing lubuk asing ikannya, asing padang asing belalangnya. Lain negeri lain adat istiadat dan kebiasaan masyarakatnya.
Padi
4. Padi segenggam dengan senang hati lebih baik daripada padi selumbung dengan susah hati.
 Harta sedikit dengan bersenang hati lebih baik daripada harta yang banyak dengan hati susah.
Pagar
5. Memagar diri bagai aur.
 Hal orang yang hanya menjaga dirinya anak-beranak saja, tiada mempedulikan sanak-saudaranya atau kaum yang lain-lain.
Paha
6. Cubit paha kanan, paha kiri pun sakit juga.
 Jika seseorang menyusahkan kaum kerabatnya sendiri, maka ia pun akan merasa kesusahan jua.
Paham
7. Serupa paham perempuan.
 Menurut pendapat orang dahulu, pahamperempuan tidak tetap.
Pahat
8. Memahat di dalam baris, berkata dalam pusaka.
 (Pepatah adat) Mengerjakan sesuatu dengan aturannya supaya selamat.
Pahit
9. Sepahit-pahit semambu, kelatnya menjadi obat.
 Menyatakan bahwa barang sesuatu yang dirasa merugikan atau menyusahkan
Itu adakalanya berpaedah dan berguna jua.

R
Rasa
1. Politik meraba-raba.
 Cara pemerintahan yang tidak berdasar kepada program yang tetap, melainkan cara menjalankan pemerintahan itu hanya main coba-coba saja.
Rabuk
2. Seperti rabuk dengan api.
 Perumpamaan bagi dua buah benda yang berbahaya kalau diperdekatkan, seumpama bujang dan gadis.
Racik
3. Tahan racik burung tak masuk, burung biasa makan di tangan.
 Orang yang biasa bercampur dengan orang yang berakal itu susah akan dikalahkan tentang carapergaulan dan sopan santun.
Racun
4. Jikalau air racun rembes, niscaya remesnya racun juga.
 Jikalau asal sesuatu tidak baik, buruk atau jahat, niscaya keturunannya buruk atau jahat jua(pand.se).
Raga
5. Rabut seperti raga.
 Kusut-masai, sehingga kepala besar nampaknya.
Ragam
6. Banyak orang banyak ragamnya.
 Pepatah ini sambungan sebuah gurindam, yang berbunyi: Banyak dang banyak garamnya. Banyak orang banyak pula ragam pemikiran dan pendapatnya.
Ragang
7. Meragang gawe.
 Laku-laki-laki memaksa seorang perempuan supaya suka berbuat jahat(berzinah) dengan dia.
Rahap
8. Bagai di rahap kain basah.
 Dingin-sejuk sekujur badan sebagai didirus dengan air, oleh karena mendengar kabar atau melihat kejadian yang sedih-ngeri.
Rahmat
9. Kata yang benar fitidakkan, rahmat tuhan dilarikan.
 Ingkar atau tidak mau mengakui kebenaran.
Raih
10. Meraih pekung ke dada.
 Seorang dengan sengaja mencahari malu atau bercanda bagi dirinya sendiri, karena tamaknya pada suatu perolehan.
Raja
11. Beraja dimata, bersutan dihati.
 Biasa dibalikkan ; beraja dihati, bersutan dimata. Berbuat dan bertindak seenak sendiri.
Rakit
12. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian.
 Pepatah ini biasa disambung menuju wujudnya: bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Maksudnya, biar bersusah-susah dahulu mengerjakan suatu pekerjaan, supaya bersenang-hati menerima hasilnya kelak.
Ramai
13. Ramai beragam, rimbun menyelara.
 Orang ramai banyak ragamnya, pohon rimbun banyak seleranya.
Rambut
14. Seperti menghelai rambut dalam tepung, rambut jangan putus tepung jangan terserak.
 Menghukum hendaklah seadil-adilnya, sehingga belah pihak mersa puas.
Rambutan
15. Gelagah boreh rambutan jantan, orang berbunga dia berbunga, orang berubah dia tidak.
 Peri kemalangan nasib seseorang ; sesungguhpun ia selalu berbuat seperti orang supaya mendapat keuntungan atau pengetahuan, namun tiada jua diperolehnya paedah yang sempurna daripadanya.
Rampak
16. Dahulu rampak rimbundaun, kini’lah sangat merarasi.
 Artinya dahulu sagat rimbun daunnya (tentang pohon), kini telah habis luruh, tinggal ranting-ranting dan dahan saja.
Rancak
17. Rancak di lebuh.
 Biasa dikiaskan kepada anak muda yang congkak dan angkuh; lagak sebagai orang kaya dan pandai, tetapi kalau dilihat rumah ibunya (rumahnya), nyata dia orang melarat dan tiada berilmu.
Ranggas
18. Tampak ranting takkan meleting.
 Tahu bahwa seseorang takkan membalas atau takkan dapat berbuat apa-apa, sebab bodoh atau takut.
Rangsang
19. Tertangguk pada ikan sama mengeruntungkan, tertangguk pada rangsang samamengiraikan.
 Alamat semupakat. Keuntungan yang diperoleh bersama-sama, dinikmati bersama-sama, dan kalau mendapat sesuatu yang tak diingini, dihilangkan bersama-sama pula.
Ranjau
20. Duduk meraut ranjau, berdiri melihat musuh.
 Selau bekerja, idak hendak berpangku tangan.
S
Sabung
1. Tersabung akan induk ayam.
 Kecewa, menyuruh atau mengirim seseorang kepada suatu majelis atau gelanggang perundingan, untuk mewakili kaumnya atau perkumpulannya atau negeri-nya, untuk bertanding disana.
Sabut
2. Untung sabut timbul, untung batu tenggelam.
 Asal sabut terapung, asal batu tenggelam. Untung-untungan dalam hal mengerjakan sesuatu pekerjaan yang besar bahayanya.
Sadah
3. Termakan sadah.
 Sakit hati karena tertipu, seperti terbeli akan barang yang buruk dengan harga yang mahal.
Sadur
4. Sebagai sadur menimbulkan senam.
 Kelihatan keadaan (atau tabiat) yang diselimuti-selimuti.
Saga
5. Seperti saga di atas talam.
 Biji saga di atas talam tiak tetap duduknya, melainkan selalu terguling-guling.
Sahabat
6. Bagai bersahabat dengan ular bisa.
 Bermusuhan dengan orang yang jahat, lambat laun kita tentu dianiaya jua.
Sahaja
7. Sahaja basahan.
 Sudah menjadi suatu kebiasaan berbuat sesuatu yang tidak baik.
Sakit
8. Tiada sakit makan obat.
 Menyusahkan diri sendiri, karena hendak menambah keadaan yang telah cukup.
Salah
9. Salah makan memuntahkan, salah tarik mengambali kan, salah langkah surut kembali.
 Jika salah dalam suatu pekerjaan, hendaklah dibenarkan kembali kesalahan itu.
Salak
10. Tinggal kelopak salak.
 Peri keadaan seseorang yang sudah kehabisan harta, karena jatuh rugi atau karena suatu malapetaka seperti kebakaaran.
Sama
11. Sama rata sama rasa.
 Kaum sosialis bercita-cita, agar manusia atau rakyat sebuah negeri sosialisasi mendapat keadilan dalam pembahagian rezeki.
Sambar
12. Bagai ayam disambar elang.
 Hal orang mati dengan tiada sakit atau tiada lama sakit ataupun menderita.
Sambau
13. Bagai sambau di tengah jalan.
 Sebentar tegak, sebentar terinjak. Peri kehidupan yang tiada tentu (susah).
Sambil
14. Sambil menyelam minum air
 Mengerjakan dua pekerjaan sekaligus.
Sampai
15. Nan dimaksud sampai, nan diamal pecah.
 Sudah berlaku apa-apa yang dimaksud dan dicita-citakan.
Sampan
16. Ada sampan hendak berenang.
 Ada pekerjaan yang senang, hendak mengerjakan pekerjaan yang susah.
Sanding
17. Bulat bersegi, bersanding melukai.
 Atas seseorang yang amat jujur rupanya, tetapi sesungguhnya ia tidak dapat dipercayai sedikit jua pun.
Sangkar
18. Daripada emas pun sangkar itu tetap sangkar jua.
 Berapa pun senang seorang dalam kekuasaan orang lain, takkan berapa puas jua, jika tidak ada kebebasan.
Sanjung
19. Penghulu disanjung dengan adatnya, orang alim disanjung dengan kajinya, orang muda disanjung dengan manjanya.
 Kalau memuji orang hendaklah dengan pujian yang pada tempatnya, mengambil hati orang hendaklah dengan kegemaran yang diidamkannya, atau dengan sesuatu yang disukainya.
Santan
20. Menjamas santan di kuku.
 MEnghendaki sesuatu, yang takkan mungkin diperoleh.
T
Tabir
1. Tabir sudah tergantung, tikar sudah terbentang.
 Alamat orang akan bekerja seperti mengadakan perjamuan, kenduri atau perhelatan nikah-kawin dan sebagainya.
Tabuh
2. Mulut tabuh dapat disumbat, mulut orang bagaimana menyumbatnya.
 Jika suatu rahasia diketahui orang, niscaya tersebar kabarnya kemana-mana, karena mulut orang tidak dapat ditutup.
Tabung
3. Tinggal di tabung dituntungkan, tinggal diaweh dikiraikan.
 Apa yang tinggal di dalam tabung telah ditumpahkan dan apa yang tinggal di tapisan sudah dikiraikan.
Tabut
4. Bagai tabut keeling, di luar berkilat di dalam berongga.
 Bagus di luar saja.
Tagar
5. Bagai tagar di pulau sembilan.
 Perumpamaan bagi bunyi yang terlalu keras.
Tahi
6. Tiada terbungkan tahi mata dengan empu kaki.
 Aib sanak saudara kita tentu terpikul di atas bahu kita jua, takkan dapat dipikul oleh orang lain.
Tahu
7. Tahu makan tahu simpan.
 Harus pandai-pandai menyimpan rahasia.
Tajak
8. Tiada serek dimakan tajak, esok lusa berbendung jua.
 Karena mencari uang (rezeki), tiada terasa penat atau payah.
Tajam
9. Yang tajam tumpul, yang bisa tawar.
 Karena berkat obat atau doa, penyakit sembuh.
Taji
10. Belum tertaji hendak berkokok.
 Maksudnya ayam yang belum bertaji, masih kecil, sudah hendak berkokok.
Taksir
11. Kurang taksir hilang laba.
 Tidak teliti bisa merugi.
Takut
12. Digenggam takut mati, dilepas takut terbang.
 Sesuatu yang serba salah halnya.
Talam
13. Seperti talam dua muka.
 Seseorang yang berbuat baik antara dua orang yang berseteru, karena berkehendak kedudukan bagi dirinya sendiri.
Tali
14. Sepanjang-panjang tali, sekenyang-kenyang banting.
 Telah habis ikhtiar, tidak ada daya upaya lagi.
U
Uang
1. Ada uang abang disayang, tak ada uang abang ditendang.
 Kasih sayang hanya ketika beruang, berharta, atau ketika senangnya saja, tetapi pupus dikala semua itu tidak.
Ubun-ubun
2. Ubun-ubun masih bergerak, sudah angkuh.
 Dikatakan kepada seseorang yang masih muda dan belum berpengalaman sedikit jua, tetapi sudah sombong.
Ucok
3. Hendak ucok dilawan ucok, hendak perang giling peluru.
 Biasa jua ucok diganti dengan damai.
Udang
4. Udang merentah dalam tangguk.
 Seorang yang tiada tetap laku dan kedudukannya.
Uir-uir
5. Uir-uir minta getah.
 Mencahari-cahari perbuatan yang akan membahayakan diri.
Uja
6. Sungguh diuja dipegang ekor.
 Kiasannya, walaupun diberi kebebasan, namun tidak sepenuhnya.
Uji
7. Tahan uji.
 Tahan terhadap berbagai masalah atau cobaan.
Ujung
8. Bagai jalan tak berujung.
 Tak ada hentinya.
Ukur
9. Bila diukur sama panjangnya, bila ditimbang sama beratnya.
 Sama atau seimbang.
W
Waktu
1. Habis waktu karena adzan.
 Maksudnya, habis waktu sembahyang (yang wajib) karena adzan (yang sunat).
Wang
2. Waktu itu wang.
 (Pepatah asing) Oleh karena waktu itu sangat berharga, sangat penting, jangan dibuang-buang saja.
Wau
3. Bagai wau putus teraju. (wau = layang-layang).
 Perihal orang yang tidak normal lagi, telah hilang keseimbangannya.
Y
Yang
1. Yang dikait tidak jatuh, pengait tinggal di atas.
 Orang yang dipanggil tidak datang, yang memanggil pun tidak kembali.
Yu
2. Bagi yu kia-kia.
 Bermuka dua, tidak bias dipercaya.
Z
Zaman
1. Zaman berzaman
 Dari zaman ke zaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semangka

Anda tentu sudah mengenal buah semangka, bukan? Buah berukuran besar dengan bentuk bulat, berkulit hijau, dan daging buahnya yang manis berwarna merah atau kuning. Buah ini banyak sekali mengandung air, sehingga buah ini terasa sangat segar apabila dimakan saat musim panas.

Selain bisa dimakan langsung, buah semangka ternyata nikmat juga bila dibuat minuman jus. Anda tidak hanya mendapat kesegaran, tapi juga memperoleh segudang manfaat jus semangka yang mungkin Anda sendiri belum pernah mengetahuinya.

Kandungan Jus Semangka

Jus semangka yang kita konsumsi kaya akan likopen, zat warna/pigmen yang sering kita jumpai pada buah seperti semangka atau tomat. Vitamin yang bisa kita temui di dalam jus semangka juga memiliki kadar yang cukup tinggi, seperti vitamin A, B, dan C. Tak hanya itu, jus semangka juga tinggi kalium, karbohidrat, protein, serat, dan beberapa zat penting lain seperti sitrulin, arginin, dll.

Manfaat Jus Semangka

Ada banyak sekali manfaat jus semangka yang bisa Anda dapat bila Anda rutin meminumnya.

  • Bila jus semangka kaya akan vitamin A, sudah tentu bila Anda mengkonsumsinya secara teratur, kesehatan mata Anda akan terjaga tanpa harus mengalami gangguan.
  • Vitamin C yang ada pada jus semangka juga bermanfaat untuk menjaga daya tahan atau kekebalan tubuh agar Anda tidak mudah sakit.
  • Bila Anda sedang melakukan diet, Anda bisa merasakan manfaat jus semangka yang lain, yaitu membantu Anda untuk menurunkan berat badan. Jus semangka akan mudah mengenyangkan perut Anda. Apalagi jus semangka adalah minuman rendah kalori karena memiliki kadar gula yang sedikit.
  • Jus semangka kaya akan kalium, zat yang bisa menjaga keseimbangan tekanan darah. Penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa mencoba merasakan manfaat jus semangka yang satu ini
  • Jus semangka kaya akan likopen yang merupakan zat antioksidan yang sangat ampuh untuk melawan radikal bebas penyebab berbagai penyakit, misalnya seperti kanker prostat atau kanker usus besar. Para wanita sangat dianjurkan untuk meminum jus semangka sebagai pencegah kanker mulut rahim.
  • Jus semangka diklaim mampu meningkatkan vitalitas kaum pria sekaligus meningkatkan kualitas sperma. Bahkan, bagi pria yang divonis tidak subur pun, bisa mencoba manfaat jus semangka yang satu ini. Bila diminum secara rutin dan teratur, ada kemungkinan untuk kembali subur dengan kualitas sperma yang baik.
  • Manfaat jus semangka yang lain adalah untuk membantu memperlancar proses pencernaan dalam perut, karena minuman ini kaya akan serat yang sangat berguna untuk mencegah resiko susah buang air besar.
  • Ada yang mengatakan bahwa mengkonsumsi jus semangka akan membuat kita ingin buang air kecil terus. Ini benar, tapi tentu ini bukan hal yang merugikan, karena dengan mengkonsumsi jus semangka, Anda malah akan terhindar dari penyakit batu ginjal.
  • Jus semangka juga bermanfaat untuk mengatasi gangguan kesehatan lain seperti demam, sariawan, atau diare. Jus semangka juga disinyalir mampu meningkatkan kinerja jantung agar tubuh tetap sehat.

Itu adalah sederet manfaat jus semangka yang mungkin belum Anda ketahui. Banyak yang mengira bahwa jus semangka hanya bagus bagi para pelaku diet rendah kalori, padahal minuman ini pun juga sangat dianjurkan bagi Anda yang tidak melakukan diet. Jadi, sangat mudah sekali untuk hidup sehat, bukan? Anda tinggal meminum jus semangka secara rutin, tubuh pun akan terhindar penyakit.